Jakarta, 14 Agustus 2025,beritayang.com-Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajak para Pramuka Berkebutuhan Khusus (penyandang disabilitas) sebagai penggiat ekonomi masa depan untuk menjadi mandiri secara finansial.
Demikian semangat yang diusung pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) yang diselenggarakan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, Kamis.
Edukasi kepada para pelajar dan penyandang disabilitas ini merupakan wujud nyata literasi keuangan yang inklusif, di tengah peran kalangan muda sebagai investor masa depan.
Kegiatan LIKE IT merupakan salah satu program dari Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan perluasan basis investor ritel dan telah secara rutin diselenggarakan sejak tahun 2021.
Kegiatan pembukaan LIKE IT Tahun 2025, dilaksanakan dengan mensinergikan kegiatan Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus Nasional Tahun 2025 (PPBK Nas 2025). Dalam kegiatan ini juga digelar Leaders Insight yang menghadirkan para pemimpin dari 4 (empat) lembaga anggota FK-PPPK untuk memotivasi dan mengajak peserta Pramuka untuk mulai merencanakan keuangan dengan menabung dan memanfaatkan produk investasi.
Peserta PPBK Nas 2025 berjumlah kurang lebih 3.000 orang Pramuka Tingkat Penegak (usia 16 s.d. 19 tahun) dan Pandega (usia 21 s.d. 25 tahun) terdiri dari pelajar dan penyandang disabilitas merupakan segmen prioritas penerima edukasi keuangan berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025. Selain itu, jumlah peserta PPBK yang masif dan rentang usia yang sudah mulai memasuki usia dewasa diharapkan dapat menjadi sasaran upaya peningkatan edukasi, literasi, dan basis investor retail.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan LIKE IT merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS dalam mendukung peningkatan literasi keuangan dan peningkatan basis investor ritel serta menyiapkan generasi muda yang cerdas keuangan.
Berdasarkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia saat ini mencapai 66,46 persen, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen. Berdasarkan klasifikasi usia, kelompok usia 15-17 tahun memiliki indeks literasi keuangan yang tergolong rendah yakni sebesar 51,68 persen.
“Program LIKE IT sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kami percaya literasi keuangan merupakan salah satu fondasi penting agar generasi muda Indonesia tumbuh menjadi SDM unggul, produktif, dan siap menghadapi tantangan global,” kata Friderica.