Makassar, 11 Desember 2024,beritayang.com-Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan kabar gembira, bagi masyarakat Sulsel.
Dalam acara Sulsel Talk yang digelar Selasa (10/12/2024), Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah ini pada tahun 2025, yang sangat menjanjikan.
“Kami optimis bahwa ekonomi Sulsel akan terus tumbuh positif di tahun mendatang,” ujar Rizki.
Ia menambahkan, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, baik oleh pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat, pihaknya yakin, ekonomi Sulsel akan semakin kuat dan berdaya saing.
Rizki juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sulsel diproyeksikan antara 4,8 Persen hingga 5,6 Persen di tahun depan.
Angka ini menunjukkan optimisme yang kuat terhadap kinerja ekonomi daerah.
“Angka pertumbuhan ini menunjukkan, ekonomi Sulsel memiliki resiliensi yang tinggi terhadap berbagai tantangan global,” imbuhnya.
Sejumlah faktor fundamental, menjadi pendorong utama proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulsel yang positif.
Pertama, kondisi cuaca yang kondusif sepanjang tahun, telah memberikan kontribusi signifikan bagi sektor pertanian.
Hasil panen yang melimpah, mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.
Kedua, berbagai program pemerintah yang mendukung sektor produktif juga turut berkontribusi.
Program-program seperti bantuan benih, pupuk, dan mekanisasi pertanian telah meningkatkan produktivitas petani.
Selain itu, dukungan pemerintah terhadap infrastruktur, juga menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, potensi sektor maritim Sulsel yang sangat besar menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Dengan panjang garis pantai yang luas dan kekayaan laut yang melimpah, Sulsel memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor perikanan, pariwisata bahari, dan energi laut.
Selain sektor pertanian, sektor pariwisata juga menjadi salah satu sektor unggulan, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel.
Destinasi wisata seperti Pantai Losari, Tanjung Bira, dan berbagai pulau-pulau kecil, menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Pemerintah daerah telah berupaya, meningkatkan infrastruktur pariwisata dan promosi destinasi wisata, untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, dan membuka lapangan kerja baru.
Pertumbuhan ekonomi digital juga menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, sektor e-commerce, fintech, dan digitalisasi UMKM semakin berkembang.
Hal ini membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi Sulsel.
Pemerintah daerah telah mendorong pengembangan ekosistem digital, dengan menyediakan infrastruktur digital yang memadai, dan memberikan dukungan kepada UMKM untuk bertransformasi digital.
Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulsel sangat baik, namun Rizki juga mengingatkan akan sejumlah tantangan yang harus dihadapi.
“Fluktuasi harga komoditas global, keterbatasan infrastruktur di beberapa daerah, dan kurangnya tenaga kerja terampil menjadi beberapa tantangan yang perlu diatasi,” ujarnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Rizki mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi.
“Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mengembangkan infrastruktur yang memadai,” ungkapnya.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
BI telah melakukan berbagai kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Sulsel, seperti penurunan suku bunga dan relaksasi kebijakan makroprudensial.
Sektor swasta juga memiliki peran yang sangat penting, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel.
Investasi dari sektor swasta dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, dan mendorong inovasi.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia, menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.